KangSoem.blogspot

TERIAKAN DI BELANTARA HAMPA

TRANSLATOR
English French German Spain Italian

Dutch Russian Portuguese Japanese Korean

Arabic Chinese Simplified
LABEL
> Technorati Profile
> SOSIAL
> HUMAS
> PENYEJUK IMAN
> PENGETAHUAN
BLOGROLL
TIP'S BLOGGER



VIDEO PILIHAN
PENDIDIKAN GRATIS GERINDRA
TRAGEDI QUEN DAY BELANDA
HEBATNYA PONARI
LINK KANGSOEM
- ABANG ANDI
- FREEWEB MASUKISWAY
- BELGEDES
Name :
Web URL :
Message :
:) :( :D :p :(( :)) :x
Subscribe in NewsGator Online


Powered by  MyPagerank.Net
BUDAYA MISKIN VS AJI MUMPUNG
19 September 2008
Menilik tragedi pembagian zakat yang mengakibatkan tewasnya 21 orang miskin di Pasuruan, memaksa kita untuk ikut ber-empati, betapa kemiskinan menjadi arena untuk mencari kesempatan dalam memperoleh rezeki dari pundi-pundi seseorang yang berkecukupan materinya.

Meski telah diakui, kemerosotan ekonomi bangsa ini telah menjadikan rakyat yang telah minim kesejahteraannya, semakin sengsara dengan ulah petinggi-petinggi yang mencoba bermain api dengan kesempatan selama mereka berkuasa.

Banyak pemberitaan, baik media cetak maupun elektronik, memaparkan, betapa kemiskinan dijadikan sebagai sarana untuk memperoleh keuntungan yang sumber dananya berasal dari pajak yang telah dibayarkan melalui perasan keringat rakyat.

Sebagai contoh; bangsa ini yang telah dikenal sebagai surga dari kekayaan alam, dimanfaatkan oleh manusia-manusia yang hanya berfikir sesaat.
Tengoklah Indonesia pada era tahun 1970-an. Penambangan minyak melalui pertamina, tidak dikelola dengan benar. Yang menyebabkan puluhan tahun berikutnya berdampak terhadap kemiskinan rakyat.
Mengapa pengelolaan penambangan minyak harus diberikan kepada perusahaan asing?, yang nota bene, mereka berusaha mencari keuntungan dari kekayaan bumi indonesia ini. Keuntungan apa yang diperoleh oleh bangsa ini apabila kekayaan hasil bumi diserahkan kepada bangsa asing?
Mencari keuntungan sesaat, dengan menomor duakan kepentingan rakyat adalah pemikiran aji mumpung yang tak akan terhapus dosanya. Dosa....?
Mungkin orang-orang yang memiliki kekuasaan saat itu tak lagi berfikir jernih untuk berfikir tentang dosa.

Contoh berikutnya adalah distribusi pupuk bagi petani-petani miskin. Mengapa negara besar yang telah berpengalaman sebagai negara agraris (saat itu), kini tidak lagi mempunyai pengetahuan dalam mendistribusikan pupuk untuk petani?
Semua ini berpulang kepada manusia-manusia yang tidak lagi memiliki hati nurani. Mengejar kekayaan yang sebenarnya tidak habis apabila dikunyah selama mereka masih bernyawa. Dan masih banyak lagi kasus-kasus lain yang tidak dapat disebut dalam penulisan ini.

BUDAYA MISKIN
Berbeda dengan pemegang kekuasaan yang haus darah rakyat jelata, masyarakat indonesia, kini juga mulai bangga dengan predikat sebagai rakyat miskin.
Banyak sekali kegiatan sosial yang seharusnya diperuntukkan bagi rakyat miskin, diperoleh juga oleh tangan-tangan tak bertanggung jawab untuk ikut memperoleh fasilitas dan bantuan gratis.
Dengan mengaku sebagai orang miskin, mereka tanpa rasa malu, ikut pula mengantri mendapatkan bantuan.
Bantuan Langsung Tunai, banyak yang tidak tepat sasaran. Dana Jaring Pengaman sosial (JPS yang kemudian berubah menjadi PPMK), banyak dimanfaatkan oleh orang-orang yang sebenarnya berkecukupan materi. Distribusi kompor dan tabung gas, serta program-program lain, sering digunakan dalam menutupi kebobrokan mental masyarakat yang telah mulai malas berupaya.

Sungguh keprihatinan yang cukup mendalam, bahwa bangsa ini telah dipenuhi oleh manusia-manusia yang berjiwa “kapal keruk”.
Berapa lamakah bangsa ini akan bertahan dalam situasi seperti ini?

Label:

posted by kang soem @ 08.14  
0 Comments:
Posting Komentar
<< Home
 
KANGSOEM

ARTIKEL
SIMPANAN
Powered by

BLOGGER


© 2008 KangSoem.blogspot Blogspot Template by Isnaini Dot Com