KangSoem.blogspot

TERIAKAN DI BELANTARA HAMPA

TRANSLATOR
English French German Spain Italian

Dutch Russian Portuguese Japanese Korean

Arabic Chinese Simplified
LABEL
> Technorati Profile
> SOSIAL
> HUMAS
> PENYEJUK IMAN
> PENGETAHUAN
BLOGROLL
TIP'S BLOGGER



VIDEO PILIHAN
PENDIDIKAN GRATIS GERINDRA
TRAGEDI QUEN DAY BELANDA
HEBATNYA PONARI
LINK KANGSOEM
- ABANG ANDI
- FREEWEB MASUKISWAY
- BELGEDES
Name :
Web URL :
Message :
:) :( :D :p :(( :)) :x
Subscribe in NewsGator Online


Powered by  MyPagerank.Net
BELAJARLAH DARI SEJARAH
15 Desember 2008
Masyarakat indonesia saat ini sedang mengalami eforia demokrasi. Setelah era reformasi yang saat itu dipelopori oleh Amin Rais beserta pengikutnya (waktu itu mahasiswa menolak kepemimpinan Soeharto yang di sebut sebagai penjajah hak rakyat), kini mereka yang mengaku memiliki peran dalam melengserkan Soeharto mulai berebut kue harta rakyat.

Kenapa dianggap berebut harta rakyat? Lihatlah bagaimana para badut-badut politik kini dengan keserakahannya mengatasnamakan kepentingan rakyat mulai membuat atribut-atribut politik baru untuk memecah belah negara yang tidak pernah dianggap maju oleh negara asing.

Sejak diproklamirkan reformasi, mereka menggalang kekuatan dengan menggunakan uang yang dipungut dari pajak rakyat jelata. Korupsi merajalela, setiap pos yang merupakan mata air mengalirnya rupiah dijaga ketat untuk diperas sebagai modal dalam menyiapkan perpecahan kedaulatan negara ini.

Demokrasi yang diagungkan, dimuliakan hingga disembah sebagai tameng dalam perjuangannya, telah menyebabkan tumpahnya darah rakyat kecil yang sangat berharap mendapatkan cipratan aliran uang. Lihat dengan mata yang dikaruniakan Tuhan-mu, rasakan dengan hati yang diberkati penciptamu dan gunakan otakmu untuk menyaksikan, setiap pesta demokrasi selalu berujung pada pesta pertumpahan darah.

Aktor politik yang didukung oleh partai-partai berazazkan ekonomi kerakyatan, berazazkan agama yang mengharamkan anarkisme, merasa dicurangi, dizolimi, saat bendera yang diusungnya mengalami kekalahan dalam penghitungan suara. Dan...., kembalilah proses tabur uang rakyat mulai digelar. Demo, pengrusakan hingga melukai lawan politik menjadi pemandangan yang sangat familier dalam berita di media cetak maupun elektronik.

Apakah hal semacam ini yang diinginkan oleh penggagas reformasi? Dengan berdalih, kurang dewasa dalam menyikapi arti demokrasi, pemandangan semacam ini masih saja berlangsung dan terus dipertahankan oleh elit politik. Kenapa......? Karena mereka takut untuk menyuarakan hati nurani yang sebenarnya suci seperti saat mereka dilahirkan. Karena apabila kepentingan politiknya tidak tersampaikan, maka mereka tidak lagi mendapatkan kue yang begitu nikmat apabila kemenangan ada dalam genggaman.

Tidakkah mereka mau belajar sejarah bangsa ini. Indonesia yang tidak pernah maju karena budaya saling terkam diantara rumpun yang sama. Hingga 350 tahun, kepentingan-kepentingan kelompok harus mengorbankan kemerdekaan rakyat jelata. Kini, sejarah telah berulang. Rakyat yang menginginkan kemerdekaan untuk hidup, kemerdekaan untuk sejahtera saat ini kembali dijajah oleh para elit politik. Kembali dikungkung untuk menerima nasib yang semakin buruk.

Saatnya, kita semua melihat sebuah negara yang di klaim sebagai musuh, sebagai negara kafir, tetapi demokrasi yang mereka miliki tidak lebih untuk memiliki hanya 2 partai politik.

Dengan kedewasaan untuk berfikir bahwa meski berbeda partai, berbeda prinsip tetapi akhir dari sebuah tujuan mereka adalah kedaulatan sebuah negara.

Seperti yang diajarkan oleh Bung Karno, bersatulah negaraku, bersatulah untuk menjadi sebuah negeri yang perkasa, negri yang diperhitungkan dikancah dunia, seharusnya dapat menjadi sebuah pedoman hidup dalam bernegara.

Sungguh keprihatinan yang sangat mendalam, apabila keterpurukan moral bangsa ini, menjadi suatu trade mark dari negara yang kaya akan sumber daya. Keserakahan, keponggahan hanya dimiliki oleh setan. Semoga kita tidak menjadi pengikutnya.

Label:

posted by kang soem @ 07.18  
2 Comments:
  • At 14 Januari 2009 pukul 04.01, Anonymous Anonim said…

    Ya belajarlah dari sejarah, jangan melupakan masa lalu, ambil yang postifnya ...

    Dulu saya diajarin main tenis oleh kang soem, saya gak perbah lupa sejarah itu ...ehmmmm

     
  • At 15 Januari 2009 pukul 01.56, Blogger kang soem said…

    siiip...., nanti kita adakan audit hasil latihan tenisnya, ha..3x

     
Posting Komentar
<< Home
 
KANGSOEM

ARTIKEL
SIMPANAN
Powered by

BLOGGER


© 2008 KangSoem.blogspot Blogspot Template by Isnaini Dot Com